melaju di jalan kata
aku temukan diriku di simpang alfabeta zaman
terkeroyok aksara impian-impian
aku mengeluh tanpa suara tanpa warna
dari kutuk langit dewa pendendam
di simpangan bukit paradox
aku mengeja alam, membaca garis tangan dan mengukir harfiahnya ilmu pasti
tapi tak juga berjodoh dengan bidadari kebahagiaan
lalu aku temukan segumpal buah neraka di gudang tua rumah moyangku
dan kutitipkan di halte-halte
untuk manusia yang lewat
di jalan kata
aku membunuhmu
kau pun harus mati
(Mks, 10/10/2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
karena kata adalah perisai
silahkan menyelimuti 'diri anda'
dengan perisai yang rasional, berbudaya dan senantiasa tidak bertentangan dengan pancasila & uud 45
...daripada dituduh makar??