masa sudah parau memanggil kata
di tua-keriputnya alur yang kemarin
untuk memenggal warna yang tak se-ibu
ini dunia dahaga
dunianya mustadh’afin yang menanti percikan api berontak
disulut ke bumi tanahberpijak
sambil berayun di tali langit – lauhul mahfuds
sabarlah
pendamlah birahi mudamu
sebab kawanmu masih terlipat dalam gulungan
cetak biru yang merekahkan bara menjadi nyala
di padang gembalaan cita
yakinlah
duniamu menjemputdamai
makassar,30 januari 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
karena kata adalah perisai
silahkan menyelimuti 'diri anda'
dengan perisai yang rasional, berbudaya dan senantiasa tidak bertentangan dengan pancasila & uud 45
...daripada dituduh makar??