malam menyentak kusunyi
tanpa deringan sirene yang kemarin
mengoyakkan telinga-hatiku di atas ambulans
yang disertakan patroli
12 orang terluka 1orang meringkuk
di ruang interogasi
pengap
malam menyentakku geram
memandangi kelilingan tubuh gelandangan
yang ditambah kawannya siang tadi
setelah pak hakim mengetuk-ngetukkan palu
dan disambut derapan kaki polisi yang mirip
herdernya
berkepala
dengan otak yang mengetuk-ngetukkan jarinya
di sela-selakalkulator sehabis menghitung omset
yang ditulis di balik lembaran urban licin-kemilau
aku gerah tak bisa tidur di negeri bangsat ini
karena di gedung dekat ujung hidungku bursa keadilan melelang roh-ku
yang telah dipentungisi kumis
yang telah dimantraisi jenggot
hingga pagiku diusik lapar
kawan
malamku telah dirampas tahajjudku telah tergusur
ta’da lagi do’akhusyu’ semilir pun menghilang
hingga yang tersisahanya puing
kardus tidur gelandangan baru
dan letupan napas birahi perlawanan
bulukumba, 21-23 januari 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
karena kata adalah perisai
silahkan menyelimuti 'diri anda'
dengan perisai yang rasional, berbudaya dan senantiasa tidak bertentangan dengan pancasila & uud 45
...daripada dituduh makar??