08 September 2008

di pengasingan aku masih teriak lantang

aku ingin meremukkan matahari
dan mencampakkan baranya biar bumi jadi beku
bekukan darah yang mendidih marah
marah yang tak tertumpahkan

aku ingin mengencingi rumah tuhan

hinggamereka jijik menyembah-nya
dan menjambakku seperti kecoa
kecoa yang tak lagi geram dengan penindasan-pengisapan
hingga mereka jijik pada tai mereka sendiri
dan membelah perut-perut buncitnya sendiri
diri yang tak lagi memiliki tumpukan jasad
hingga mereka tak lagi berbakat maling

aku ingin merobek-campakkan sayap lalat
biar tak ada lagi kabar busuk
dari mulut-mulut busuk yang didandani janji1001 malam

yang nyatanya adalah tai dan omong kosong

aku ingin jadi diri yang tak dimiliki siapapun
oleh apapun yang menjual
membeli, mengklaim, memfitnah
biar diri-diri yang lainnya

tak lagi ragu
satukan diri ceraikan kesendirian
pada barisan tegar yang menabrak duri
tanpa segan singkirkan tirani kafir

aku ingin secepatnya tak lagi ingin dalam harapan
dalam impian hingga berontakku

berontak kami
temukan jalan sepanjang makna
atas nama nafas yang menanti mati

makassar, 14september 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

karena kata adalah perisai
silahkan menyelimuti 'diri anda'
dengan perisai yang rasional, berbudaya dan senantiasa tidak bertentangan dengan pancasila & uud 45
...daripada dituduh makar??