08 September 2008

stop! jadi bangsa pengutang

subsidi untuk rakyat terkikis perlahan di depan mata
kosakatanya pun mulai pudar di kamus anggaran
rakyat tak boleh manja-katanya
rakyat tak boleh cengeng karenanya

biarkan rakyat belajar berdagang
memperdagangkan moralitas yang nyatanya memang telah tergadai
kepada rentenir
kepada kapitalis-kapitalis laknat

stop! kurangi dan hentikan subsidi rakyat
jual apa yang bisa dijual
janjikan apa saja yang bisa diobral
asal kita bukan bangsa miskin
asal bantuan tetap mengalir
asal rakyat tetap sabar tak banyak omong
asal stabilitas tetap terjaga
asal-asalan…
kita pasti masuk surga
ya tentu surganya bangsa kere

bantuan luar negeri-pembangunan-demokratisasi
itu utang luar negeri yang harus dilunasi
secepatnya atau teken kontrak lagi
tambah utang – tambahkan waktu
kepada mesin-mesin raksasa negara kapitalis
menguras bumi tebangi hutan
dan menggerayangi gadis-gadis perawan desa?

stop!
berhenti jadi bangsa pengutang
robek saja kontrak yang tak pernah diteken dan dinikmati
nenek moyang pejuang kita
bukan utang anak cucu kita
tapi utangnya pedagang bangsa
utangnya kaum yang memelihara penjaga
pagar berkawat kejam
utang dari membeli senapan pembunuh rakyat

stop!
berhenti jadi bangsa pengutang
karena bumi ini kaya raya

rakyat pun kuat bertani
biar tak makan keju
cukup singkong bakar di perut
asal pabrik-pabrik milik sendiri
asal sekolah-sekolah milik sendiri
asal jangan mengutang lagi padarentenir-rentenir kapitalis
rakyat pasti temukan surga
memerdekakan surga yang telah mereka pindahkan
dari kepala-kepala kaum timur

stop! jadi bangsa pengutang
atau berhenti jadi bangsa
menjadi bangsat

bulukumba, 2 november 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

karena kata adalah perisai
silahkan menyelimuti 'diri anda'
dengan perisai yang rasional, berbudaya dan senantiasa tidak bertentangan dengan pancasila & uud 45
...daripada dituduh makar??